Perubahan opsi privasi Facebook yang bakal segera dilaksanakan, ternyata muncul berkat desakan internal dari para karyawan Facebook.
Para karyawan yang kurang setuju dengan filosofi Mark Zuckerberg, menekan pendiri sekaligus CEO Facebook itu, untuk mengendurkan upaya Facebook mendorong para penggunanya lebih terbuka dalam melakukan sharing informasi di publik.
Beberapa waktu belakangan, karyawan dan para eksektutif Facebook memang menyediakan waktu secara khusus untuk membahas bagaimana mengatasi tekanan dari berbagai pihak terhadap permasalahan privasi Facebook yang baru.
Menurut laporan dari Wall Street Journal, salah seorang sumber yang tak ingin disebutkan, mengatakan sebelumnya, Zuckerberg bisa mengatasi keinginan para karyawan yang menghendaki agar Facebook menjaga informasi penggunanya agar secara default bisa lebih privat.
Daripada menuruti pendapat itu, Zuckerberg lebih suka menyediakan penggunanya tool yang bisa mengontrol informasi mereka sendiri.
Namun pada perkembangannya tekanan dari karyawan semakin kuat. Akhirnya Facebook berjanji akan menyederhanakan opsi privasi para penggunanya dalam waktu dekat.
Memang belum jelas seperti apa nantinya perubahan opsi ini. Diharapkan, perubahan ini bisa menjadi alternatif agar Facebook tidak mengorbankan privasi data penggunanya demi mengejar potensi keuntungan iklan yang besar.
Kronologi Keamanan & Opsi Privasi Facebook
9 Desember 2009
Facebook meluncurkan pengaturan privasi baru, merekomendasikan orang untuk mengungkapkan informasinya supaya bisa lebih dilihat oleh lebih banyak orang, tak hanya kepada teman, temannya teman, tapi juga kepada semua orang ('everyone'). Facebook juga secara default membuat nama pengguna Facebook, gambar profile, serta jenis kelamin mereka bisa terlihat publik.
17 Desember 2009
10 organisasi yang peduli terhadap privasi pengguna mendaftarkan komplain mereka terhadap Facebook kepada FTC, meminta agar Facebook mengembalikan pengaturan privasi seperti sebelumnya
25 Februari 2010
Celah di Facebook menyebabkan pesan pribadi pengguna Facebook disampaikan kepada pengguna lain yang tidak berhak.
21 April 2010
Facebook memperkenalkan beberapa tool baru seperti tombol 'suka' yang bisa digunakan di situs selain Facebook. Secara default, Facebook mulai mengirimkan informasi profil pengguna kepada Yelp, Microsoft, dan Pandora.
27 April 2010
Empat senator AS meminta FTC untuk membuat panduan privasi bagi Facebook dan jejaring-jejaring sosial baru.
5 Mei 2010
Cacat di Facebook membuat chatt pribadi beberapa pengguna terlihat oleh pengguna-pengguna lain. Akibatnya, Facebook sempat mematikan fitur chatt kepada para penggunanya. Kelompok-kelompok pembela privasi melayangkan komplai resmi kepada FTC menuduh Facebook melanggar hukum perlindungan konsumen.
6 Mei 2010
Businessweek melaporkan bahwa beberapa tokoh, blogger, dan jurnalis terkenal di bidang teknologi tak lagi memakai Facebook. Mereka adalah Matt Cutss dari Google, Peter Rojas pendiri Gdgt dan Engadget, Paul Kedrosky. Belakangan Leo Laporte dan Cory Doctorow juga melakukan hal yang sama.
11 Mei 2010
Celah pada fitur 'Instant Personalization' Facebook bisa dimanfaatkan oleh peretas untuk mengungkap nama pengguna, alamat email mereka, dan data-data Facebook yang diatur di-share kepada ‘everyone’. Celah yang bisa dieksploitasi hacker dengan metode Cross Site Scripting ini sempat ditutup, namun celah lainnya ditemukan kembali di hari yang sama.